1. Sosok Magis
Dikenal sebagai "raja hewan", macan dipuja oleh nenek moyang kita dan muncul di berbagai ukiran. Macan juga menjadi tema bagi pengukir segel modern.
Bashu bronze seal with a tiger knob Full viewArt Museum, The Chinese University of Hong Kong
Segel Perunggu Bashu dengan Pegangan Macan│Abad ke-4 hingga ke-3 SM
Sangat populer sebagai objek pemujaan dalam budaya Bashu kuno, motif macan banyak muncul di artefak seperti senjata dan alat musik. Namun, segel macan yang indah ini adalah karya yang langka.
Segel perunggu ini dihiasi detail macan yang hidup dan desain yang rumit. Detailnya menunjukkan pemilik berpangkat tinggi, mungkin seorang kepala suku.
Bashu bronze seal with a tiger knob SurfaceArt Museum, The Chinese University of Hong Kong
Arti tanda pada segel perunggu ini belum berhasil diungkap.
Hollow Brick with Auspicious Symbols (Western Han Period)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Bata Berongga dengan Simbol Keberuntungan│Periode Han Barat
Bata pemakaman berongga yang bergambar dari Dinasti Han Barat ini banyak ditemukan di Provinsi Henan Barat. Pada bata ini terukir sekumpulan simbol keberuntungan, di antaranya seekor macan yang ditahan oleh seorang pria.
Motif macan sering terlihat pada bata pemakaman Dinasti Han karena pada saat itu diyakini bahwa macan dapat memakan dan mengusir roh jahat di gerbang dunia bawah.
Seal Impression Album of Ting Yin-yung’s Works (Selected Pages) (Unkown)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Album Gambar Segel │Ting Yin-yung (1902–1978)
Ting Yin-yung, yang lahir pada Tahun Macan, mengukir berbagai macam segel yang melambangkan kucing besar ini.
Karya-karyanya mengambil inspirasi dari berbagai sumber. Misalnya, pola macan ramping di sebelah kanan atas mungkin meniru bentuk macan giok.
Seal Impression Album of Ting Yin-yung’s Works (Selected Pages) (Unkown)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Ada juga macan yang tampak lucu, digambarkan dengan garis tebal bergaya kartun di sudut kiri bawah.
Wajah macan yang sama dibuat dengan teknik berbeda dalam kumpulan gambar segel ini. Dari kiri ke kanan: relief, intaglio, dan kombinasi keduanya.
Seal Impression Album of Ting Yin-yung’s Works (Selected Pages) (Unkown)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Segel ini berbunyi “Segel Macan”. Hewan dengan mata bulat dalam mulut yang besar mirip dengan sepasang liontin emas berbentuk hewan yang ditemukan dari makam kuno Dian di Li Jia Shan, Yunnan. Ukiran buatan Ting mungkin didasarkan pada seni kuno serupa.
2. Dijinakkan oleh Dewa
Sering digambarkan bersama dewa dan biksu Luohan, macan merupakan saksi kekuatan magis para sosok abadi tersebut.
Copy of Tang Yin’s Portrait of Wu Cailuan (Dated 1797) oleh Fang Xun (1736–1799)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Salinan Potret Wu Cailuan oleh Tang Yin│Fang Xun (1736–1799)
Sebuah kisah Dinasti Tang menceritakan bahwa cendekiawan Wen Xiao bertemu dan menikah dengan peri Wu Cailuan, yang kehilangan keabadiannya karena membocorkan rahasia langit. Kisah ini berakhir dengan keduanya meraih keabadian sepuluh tahun kemudian dan menghilang di pegunungan, masing-masing menaiki macan.
Namun, sebelum kisah ini berakhir bahagia, konon Wen Xiao adalah pria miskin dan Cailuan harus menyalin buku Tang Yun (Sajak Tang) untuk memperoleh penghasilan.
Copy of Tang Yin’s Portrait of Wu Cailuan (Dated 1797) oleh Fang Xun (1736–1799)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Pasangan itu kemudian pindah ke sebuah desa di Jiangxi, tempat mereka “mengajar puluhan anak”.
Dalam lukisan ini, Cailuan memegang sebuah buku dengan seorang anak dan seekor macan di sisinya, yang sesuai dengan gambaran dalam kisah tersebut.
Tiger-teasing Monk (Dated circa 1874) oleh Ju Lian (1828–1904)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Biksu Menggoda Macan | Ju Lian (1828–1904)
Tulisan sang pelukis pada kipas ini bernada menyindir, yang mengejek para orang munafik di masyarakat dengan menggambarkan biksu yang berperilaku buruk.
Biksu yang berpenampilan berantakan menggoda seekor macan seolah-olah macan itu adalah seekor kucing. Hal ini menunjukkan perpaduan antara keeksentrikan dan ketuhanan.
The Sixth Zen Patriarch in Contemplation (Dated 1968) oleh Ting Yin–yung (1902–1978)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Patriark Zen Keenam Merenung│Ting Yin-yung (1902–1978)
Biksu yang tidur dengan macan adalah motif populer dalam seni Buddhisme Zen.
Potret ini menunjukkan harmonisasi antara manusia dan hewan; realitas dan fantasi; hidup adalah sebuah ilusi dalam inti ajaran Buddhisme Zen.
3. Raungan Perkasa
Dari akhir Dinasti Qing hingga awal Republik China, para pelukis yang kembali dari Jepang membawa gaya lukisan macan berbeda, yang menekankan keganasan kucing besar ini.
The Roar of the Night (Dated 1916) oleh Gao Qifeng (1889–1933)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Raungan Malam│ Gao Qifeng (1889–1933)
Terlatih dalam gaya lukisan Geshan, Gao bersaudara pada awalnya memiliki spesialisasi dalam menggambar binatang-binatang taman, seperti burung dan serangga. Mereka beralih ke hewan yang lebih besar seperti macan, elang, dan primata karena pengaruh lukisan Jepang pada masa itu.
Dalam lukisan-lukisan ini, keganasan hewan-hewan itu ditonjolkan dengan latar belakang pemandangan bersalju atau malam bulan purnama.
The Roar of the Night (Dated 1916) oleh Gao Qifeng (1889–1933)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Gao Qifeng menggunakan pendekatan yang lebih naturalis dalam menggambar macan jika dibandingkan dengan kakak laki-lakinya, Gao Jianfu.
The Sickly Tiger (Dated 1935) oleh Gao Jianfu (1897–1951)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Macan Sakit│Gao Jianfu (1879–1951)
Ini adalah karya terkenal yang dilukis pada tahun 1930-an oleh seniman besar gaya Lingnan, Gao Jianfu.
Karya ini memiliki setidaknya dua versi. Karya yang saat ini ditampilkan adalah versi lebih baru, yang dilengkapi tulisan puitis oleh pelukisnya.
The Sickly Tiger (Dated 1935) oleh Gao Jianfu (1897–1951)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Dibandingkan dengan versi lamanya, ekor yang kaku ditambahkan di sisi kiri.
dan macan ini memiliki ekspresi yang terlihat lebih kesakitan.
The Sickly Tiger (Dated 1935) oleh Gao Jianfu (1897–1951)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Saat melukis karya ini, Gao telah mengalami serangkaian kesulitan. Hewan renta tetapi berwibawa ini mungkin merupakan cerminan dari pikirannya sendiri.
The Lurking Tiger (Dated circa 1929) oleh Zhang Shanzi (1882–1940)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Macan Mengintai│Zhang Shanzi (1882–1940)
Zhang Shanzi, kakak laki-laki Zhang Daqian (Chang Dai-chien), adalah pelukis macan yang terkenal. Pada tahun 1930-an, Zhang Shanzi pernah memelihara seekor anak macan di sebuah taman klasik di Suzhou.
Komposisi seekor macan yang mengintai di bibir tebing meningkatkan kesan tegang dalam adegan penyerangan ini.
The Lurking Tiger (Dated circa 1929) oleh Zhang Shanzi (1882–1940)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Pada tahun 1929, Zhang bersaudara bersama-sama mengunjungi Langxi di Provinsi Anhui. Karya ini mungkin dilukis pada saat itu dan Zhang Daqian menulis kata-kata di lukisan ini pada tahun berikutnya.
Tiger (A leaf from the album Animals) (Dated 1978) oleh Liu Jiyou (1918–1983)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Macan │ Liu Jiyou (1918–1983)
Penekanan pada keganasan dalam lukisan macan selama periode Republik telah memengaruhi penggambaran hewan itu pada kemudian hari, yang dapat terlihat dari karya ini yang dibuat oleh Liu Jiyou (1918–1983), putra Liu Kuiling (1885–1967).
Tiger (Undated) oleh Liu Jiyou (1918–1983)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Macan│Liu Jiyou (1918–1983)
Terinspirasi oleh perspektif lukisan dan anatomi gaya barat, lukisan hewan menjadi lebih naturalistis. Dikombinasikan dengan lanskap dan sapuan kuas tradisional, karya ini menunjukkan perpaduan gaya China dan Barat.
4. Pesona Gaya Kartun
Terkadang macan digambarkan secara menggemaskan seperti kucing dengan gaya kartun.
Cat or Tiger (Dated 1969) oleh Ting Yin–yung (1902–1978)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Kucing atau Macan│Ting Yin-yung (1902–1978)
Penggambaran predator ini oleh Ting mempertahankan kejelasan ekspresi dan kejenakaan macan dari lukisan karya Bada Shanren, yang menyimpang dari pendekatan gaya Lingnan.
Anda dapat "tebak apakah ini kucing atau macan", sebagaimana bunyi tulisannya.
Tiger (A leaf from the album Landscapes and More) (Dated 1849) oleh Su Renshan (1814– c.1850)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Macan│Su Renshan (1814–c.1850)
Su Renshan, pelukis asal Guangdong dari Dinasti Qing, dikenal karena karakternya yang eksentrik. Ekspresi kucing besar yang riang ini merupakan perwujudan dari karakter Su yang ceria.
Reclining Tiger (A leaf from the album Animals) (Dated 1886) oleh Ju Lian (1828–1904)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Macan Berbaring│Ju Lian (1828–1904)
Macan yang berbaring ini dilukis menggunakan teknik mogu (harfiah: tanpa tulang) dengan beberapa sapuan kuas sederhana, tetapi terlihat hidup.
A Feline Family (Dated 1986) oleh Cheng Kar-chun (1918–2000)Art Museum, The Chinese University of Hong Kong
Keluarga Kucing│Cheng Kar-chun (1918-2000)
Penggambaran komikal macan dan kucing yang berlebihan ini menciptakan kontras yang mencolok antara besar dan kecil, belang dan polos.
Tatapan mata keduanya dan sentuhan kucing yang berani memunculkan dinamika menarik antara kucing besar dan kecil ini.
Konten ini dikembangkan berdasarkan pameran Celebrating the Year of the Tiger oleh Dr. Sam Tong, Research Associate di Art Museum, The Chinese University of Hong Kong.
Klik di Sini untuk Melihat Deskripsi Pameran Ini
Tertarik dengan Visual arts?
Dapatkan info terbaru dengan Culture Weekly yang dipersonalisasi
Anda sudah berlangganan.
Culture Weekly pertama Anda akan tersedia minggu ini.