Kain batik panjang dengan motif ceplok, berdampingan dengan motif lain yang disebut kawung, sebagaimana halnya hanya akan dikenakan oleh bangsawan Jawa pada acara khusus. Kawung adalah salah satu motif geometris tertua dan masuk dalam kategori 'desain terlarang' dalam kesultanan Yogyakarta dan Surakarta. Desain kawung juga ditemukan di dinding candi Prambanan abad ke-8 yang didedikasikan untuk dewa Siwa.
Inspirasi untuk motif tertentu, kemungkinan besar berasal dari bentuk buah aren. Pohon aren memberikan manfaat bagi umat manusia melalui akarnya, daun dan buah. Secara simbolis, motif kawung menunjukkan bahwa pemakainya, seperti halnya pohon aren, harus berusaha untuk berguna bagi semua orang, sehingga mencapai keunggulan dan arti hidup.