Setiap hari, aktivitas manusia selalu menghasilkan sampah. Tidak hanya aktivitas produksi dan konsumsi yang menghasilkannya, proses penerapan norma sosial dalam masyarakat juga demikian. Atas nama norma sosial masyarakat, kita mengenali istilah “sampah masyarakat.” Sadar atau tidak, kita selalu hidup di tengah kondisi sosial yang selalu melakukan seleksi, memasukkan nilai- nilai tertentu sambil membuang nilai lainnya. Melalui proyek yang ia beri nama “Black Market Museum”, Olanrewaju Tejuoso berupaya menghembuskan nyawa pada segala sesuatu yang terlanjur menjadi buangan. Mulai dari sampah kemasan, gedung yang terbengkalai hingga sumber daya manusia yang juga disisihkan oleh norma sosial. Dengan begitu, ia tidak hanya menghembuskan nyawa, namun juga menanamkan nilai baru serta mengajak kita untuk selalu ingat pada proses seleksi yang seringkali berjalan tanpa kita sadari dan pertanyakan lagi.