Karya berupa buku ini berangkat dari teks- teks status Facebook penulis/aktivis Puthut EA dari tahun 2014 – 2015. Teks yang dipilih adalah yang menyuarakan ekspresi kegaduhan publik supaya bisa ditempatkan dalam konteks universal. Artinya, ada strategi di balik proses bagaimana konflik dinegosiasikan dalam bentuk pemahaman yang luwes atau kompromis. Dalam menyusun buku ini ia bekerja sama dengan Puthut EA, Arwin Hidayat, Agan Harahap dan Mojok.co.
Tertarik dengan Visual arts?
Dapatkan info terbaru dengan Culture Weekly yang dipersonalisasi
Anda sudah berlangganan.
Culture Weekly pertama Anda akan tersedia minggu ini.