Pada tahun 1926 di Pulau Jawa timbul pemberontakan melawan pemerintah colonial. Pemberontakan ini merupakan puncak dari gerakan tani yang mula-mula pecah di Banten kemudian menjalar ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada Januari 1927 pecah pula pemberontakan serupa di Sumatera barat, akan tetapi dapat ditumpas dengan kejam. 13,000 orang ditangkap, diantaranya 4,500 dijatuhi hukumam dan 1,300 dibuang ke Tanah Merah, Digul Atas, Irian Jaya.