Ditemukan oleh seorang penduduk di Perning pada tahun 1936 pada lapisan pasir konglomerat Formasi Pucangan. Morfologi tengkorak yang belum berkembang secara penuh mengindikasikan bahwa individu bersangkutan adalah anak-anak berusia antara 3-5 tahun. Aspek fisik temuan tengkorak anak-anak ini sangat menunjukkan ciri-ciri Homo erectus, dengan bagian kening yang menonjol, penyempitan di daerah orbit mata, maupun bagian belakang tengkorak yang meruncing. Dari pengujian potassium-argon terhadap sampel batu apung yang ditemukan di dekat tengkorak tersebut, diperoleh pertanggalan yang sangat tua, 1,9+ 0,4 juta tahun. Melalui metode argon/argon diperoleh pertanggalan 1,81 juta tahun.