Karya Setu Legi merupakan sebuah instalasi yang menampilkan lima objek yang disebut sebagai berhala-berhala baru dalam praktik keagamaan, sesuatu di luar esensi agama itu sendiri. Hestu memasang perangkat-perangkat yang biasa ditemukan dalam sebuah tempat ibadah, khususnya masjid, misalnya pengeras suara, lambang atap masjid, batu-bata, dan pepohonan. Dalam konteks sekarang, konotasi berhala merupakan konsep dan cara berpikir yang memberhalakan etika dan status sosial dalam kerangka modal dan kesempatan untuk menguasai.