Serrum melihat bahwa praktik sekolah di Indonesia hanya menanamkan nilai-nilai strategis dan membuang yang lainnya. Sekolah yang dipraktikkan di Indonesia bukanlah sekolah yang lentur, namun bersifat ketat. Berangkat dari wacana ini, Serrum meneliti pendidikan alternatif di Yogyakarta, baik yang formal maupun informal. Alternatif apa yang ditawarkan? Apakah yang alternatif mampu bersanding dengan dominasi yang umum? Melalui proyek ini Serrum menciptakan sebuah ruang belajar yang mengajak masyarakat untuk mempelajari sesuatu yang dibutuhkan dan menentukan hal-hal yang perlu diajarkan.