Mañjusri melambangkan Boddhisatva (individu yang telah mengalami pencerahan) muda yang mengenakan baju upacara, duduk dengan damai dalam posisi wirāsana. Tangan kanannya berpangku pada lututnya dalam pose waramudrā (pose memberi berkat), sedangkan tangan kirinya menutup bagian atas tangkai teratai dengan buku yang mengandung kebijakan tertinggi, melambangkan witarkamudrā, mensinyalkan debat dan diskusi. Mañjusri diasosiasikan dengan kebijakan, mengajar, dan kesadaran tingkat tinggi. Patung dari perak ini memiliki karakteristik gaya Timur Laut India, dan amat sangat langka dalam seni Indonesia kuno.