Dalam pameran ini, Kainebi meneruskan penggaliannya ke dalam isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan, identitas, konsumerisme dan spiritualitas. “People To People” berwujud rangkaian yang terdiri dari ratusan kaleng bekas yang sudah dibakar. Kaleng bekas yang dibakar dalam karya ini dipakai untuk menggarisbawahi budaya konsumtif masyarakat masa kini, yang setiap harinya selalu produktif menghasilkan sampah. Di atas susunan tersebut terdapat susunan potongan mata dari foto-foto orang Indonesia dan Nigeria yang dicetak dengan kertas foto dan kain. Kain yang selama ini beredar dan digunakan oleh masyarakat Nigeria sampai saat ini menjadi saksi atas hubungan sejarah Indonesia dengan Nigeria, yang tidak semata hubungan diplomatis. Karya ini seperti mengingatkan kita bahwa di hadapan rezim dagang dan ekonomi global, posisi Indonesia dan Nigeria seharusnya tidak hanya saling melirik, tetapi juga menatap ke dalam dan terlibat dalam komunikasi yang lebih intens.