Gagasan untuk menggabungkan benda- benda dari berbagai sumber itu berhubungan dengan keinginan Samuel menghadirkan kolase besar tentang keragaman. Ruang-ruang yang ia bangun di ruang pamer akan berfungsi sebagai tempat untuk orang-orang bertemu, mengobrol, bercengkerama, dan melakukan kegiatan-kegiatan secara spontan. Samuel tidak hanya terinspirasi oleh ruang-ruang dan kegiatan publik yang terbentuk secara organik di pedesaan, tetapi juga oleh ruang-ruang baru yang tercipta oleh media sosial dan komunitas virtual yang mencita-citakan terbentuknya kebudayaan yang egaliter.