Menurut kepercayaan Hindu lokal, Rambut Sedana atau Ida Batara Rambut Sedana, adalah dewa kemakmuran dan kekayaan. Ia adalah manifestasi Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Kuasa). Patung-patung kayu ini dilapisi uang kepeng (koin Cina dengan lubang di tengahnya). Waktu Cina memulai perdagangan dengan sejumlah kerajaan di Nusantara, koin-koin ini menjadi banyak digunakan di wilayah kita. Selain menjadi alat pembayaran yang sah, orang Bali dan Lombok percaya bahwa koin-koin ini memiliki nilai magis, dan karena itulah digunakan di upacara agama (seperti yang kemudian dipakai untuk menghias patung Ida Batara Rambut Sedana). Patung Rambut Sedana biasa diletakkan di gedong, yaitu tempat untuk menyimpan benda keramat. Untuk menunjukkan rasa hormat terhadap Batara Rambut Sedana, upacara Buda Cemeng Klawu dilakukan untuk meminta kemakmuran dan berterima kasih kepada berkat dan kekayaan yang telah diberikan para dewa. Berdasarkan kepercayaan Bali, waktu para dewa hadir sesaat di antara manusia melalui medium, patung Rambut Sedana menjadi tempat tinggal dewa. Pada masa kunjungan tersebut, para dewa memberi berkat mereka kepada para pengikutnya.