Karya seni memiliki nilai yang berbeda, bahkan lebih tinggi, dibandingkan dengan benda-benda lainnya walau terbuat dari jenis material yang sama. Hal ini disebabkan oleh muatan nilai simbolis yang tinggi di dalam tiap karya seni. Nilai simbolis ini ditambahkan sedikit demi sedikit —oleh seniman, kurator, kritikus seni— di tiap proses produksi yang dilewati oleh karya seni tersebut. Proses produksi karya seni juga mencakup pengolahan material yang selalu meninggalkan sisa atau bahkan “sampah”. Apakah sampah-sampah ini masih menyimpan nilai, baik simbolis maupun material, yang dapat dimanfaatkan? Dalam karya ini, Ardi Gunawan mengumpulkan karya-karya seni dari studio-studio seniman di Yogyakarta dan mencoba mencari potensi nilai baru dari hal-hal yang sudah tidak dianggap berharga.