Seperti karya-karya sebelumnya yang mampu mengangkat kompleksitas persoalan, kali ini kolaborasi Irwan-Tita dan Yudi Ahmad Tajudin mencoba bermain-main dengan dasar legitimasi sejarah, yang selama ini jarang kita pertanyakan lagi. Kolaborasi ini tertarik untuk melihat konflik yang akhir-akhir ini mengemuka di kota Jogja, mulai dari konflik elit hingga konflik perebutan ruang hidup yang melibatkan beberapa komunitas akar rumput. “Restitution of 1755: Hacking Giyanti” ini dilakukan tidak untuk mencari kebenaran atau keaslian sejarah, namun justru mempertanyakan legitimasi yang selama ini menjadi dasar berdirinya Kesultanan Yogyakarta.