Dalam setiap karyanya, figur ukuran asli tubuhnya menatap langsung para penontonnya, menantang penontonnya. Ide refleksi yang sering ditampilkan dalam karya-karyanya menjadi permainan tontonan: antara laki-laki dan perempuan, pembuat dan penonton, pelakon dan penonton, kita dan mereka. (sebagian kutipan dari tulisan kuratorial Asmudjo J. Irianto, “Der Spiegel”)