ketjilbergerak melihat bahwa terbatas dan hilangnya ruang publik bagi anak muda di Yogyakarta sebagai masalah yang perlu ditanggapi. Asumsi ini beranjak dari hasil penelitian yang mereka lakukan di komunitas-komunitas anak muda. Dalam menanggapinya, ketjilbergerak bekerja bersama komunitas-komunitas tersebut berupaya membuat ruang publik sebagai simulasi proposal warga atas ruang publik yang diimajinasikannya. Proyek “Taman Tiban” ini kedepannya akan menjadi sebuah aksi yang menduduki ruang-ruang kosong di kota Yogyakarta.