Theresia Agustina tertarik dengan gagasan untuk menuliskan ulang kisah-kisah yang ia baca dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Agustina tertarik untuk menggambarkan secara visual narasi tersebut, mengesktremkan modus fantasi yang ia temukan di dalamnya. Dalam pandangan Agustina, seluruh kisah dalam Perjanjian Lama dan Baru mengandung gagasan visual yang sangat menarik terutama karena mereka banyak mendasarkan diri pada gagasan tentang mukzizat atau keajaiban, yang menantang seseorang untuk membayangkan sesuatu yang melampaui kenyataan. Menuliskan ulang narasi ini memberikan kesempatan pada Agustina untuk melihat kisah ini dalam konteksnya yang sekarang, atau mengaitkannya dengan sejarah yang berkait pada lokalitas tertentu.