Renfrew dan Bahn menyebut tinggalan bawah air itu sebagai ’kapsul waktu’, sementara Throckmorton menggunakan istilah ’seolah terbekukan’. Laut, dengan kedalaman puluhan meter di bawah permukaan laut, tekanan udara berkali-kali lipat dibanding udara terbuka, dan tipisnya oksigen, merupakan tempat penyimpanan dan pengawetan yang sempurna untuk barang-barang yang terendapkan di sana. Lingkungan kedalaman laut tersebut membuat benda-benda di sana cenderung sedikit sekali mengalami transformasi, kondisinya nyaris sama seperti ketika tenggelam ratusan atau ribuan tahun lalu. Tak pelak, tinggalan bawah air ini merupakan temuan yang sangat berharga, karena dapat memberikan gambaran yang lengkap dan rinci untuk sejarah, seni, dan ilmu pengetahuan. Dasar laut telah menjadi tempat penyimpanan album yang sangat aman selama ratusan bahkan ribuan tahun. Sayangnya, sejak tahun 1960-an, album tersebut telah dirusak oleh tangan-tangan para pemburu harta karun yang datang dari berbagai belahan dunia. Bagaimana tidak menggiurkan, satu kapal beserta muatannya bisa bernilai ratusan milyar rupiah.
Interested in Natural history?
Get updates with your personalized Culture Weekly
You are all set!
Your first Culture Weekly will arrive this week.