Bentuk gayung indah ini menyerupai tempurung kelapa yang dipotong setengah, sementara pegangannya dibuat melengkung dengan ujungnya menyerupai daun pakis. Bagian luar dari mangkuk dihiasi dengan motif bergaya teratai (padma) dan bagian tepi memperlihatkan inskripsi. Sebuah karya yang begitu rumit pembuatannya, kemungkinan hanya digunakan untuk ritual keagamaan atau seremoni formal lainnya dalam konteks kebangsawan, juga digunakan untuk menuangkan cairan khusus. Gayung dengan bentuk yang sama namun terbuat dari tempurung kelapa yang asli, masih digunakan di daerah pedesaan pulau Jawa.