Sejarah
Untuk memahami konsep dari nilai-nilai lukisan Bali salah satunya harus kembali pada sejarah seni lukis di Bali, pada saat lukisan itu menjadi sebuah kebutuhan religius dari suatu lingkungan sosial. Lukisan juga digunakan sebagai sebuah persembahan dalam ruang lingkup keagamaan dan persembahan kepada raja dan keluarganya.
Proses
Seniman tradisional menggunakan pigmen alami, pena dan kuas buatan. Dengan keterampilan yang dimiliki, mereka berusaha untuk menciptakan kesempurnaan garis, bentuk, proporsi maupun komposisi warna sesuai dengan aturan ikonografi. Seniman tradisional merasakan sebuah kebanggaan ketika ada seniman lain yang mencoba untuk meniru karya mereka.
Arjuna bertapa (1996 - 1996) oleh AnonimARMA Museum
Arjuna bertapa
Diadopsi dari cerita Arjuna Wiwaha, yang melukiskan Arjuna sedang bertapa di Gunung Indrakila, tidak tergoda pada tipu muslihat bidadari yang dikirim untuk menggodanya.
Kumbakarna diserang oleh para kera (1996 - 1996) oleh AnonimARMA Museum
Kumbakarna diserang oleh para kera
Dari epos Ramayana, figur/tokoh di tengah adalah Kumbakarna yang sedang menggenggam Sugriwa, raja kera.
Smara terbakar hingga tewas (2008 - 2008) oleh AnonimARMA Museum
Smara terbakar hingga tewas
Manifestasi dari Dewa Siwa yang berapi-api dengan banyak kepala, lengan dan senjata yang berada di sebelah kanan. Dia mengancam dewa Smara yang berlutut di depannya. Smara dikelilingi oleh api.
Pemutaran Lautan Susu (1996 - 1996) oleh Mangku MuraARMA Museum
Perputaran Lautan Susu
Dari Adi Parwa, cerita tentang pemutaran gunung Mandara Giri di lautan susu, Ksirarnawa, oleh para dewa dan raksasa untuk memperoleh tirta amerta (air suci keabadian).
Dewa Kaikeyi Pengasuh Ular (2009 - 2009) oleh AnonimARMA Museum
Dewa Kaikeyi Pengasuh Ular
Cerita ini diambil dari kisah hidup Dewi Kaikeyi yang kalah di tebakan kedua dan dihukum oleh suaminya untuk mengasuh ratusan ular.
Pertapaan Arjuna (1996 - 1996) oleh AnonimARMA Museum
Pertapaan Arjuna
Dari Arjuna Wiwaha. Lukisan yang menggambarkan Indra sebagai raja dari Indraloka dengan Bhagawan Wrahaspati, pendeta dari surgaloka. Di bawahnya, Arjuna sedang bertapa di gunung Indrakila.
Kurator: A.A. Gde Rai & A. A. Asrama
Direktur Operasional Museum: A. A. Gde Yudi Sadona
Fotografer: Agus Mahardika
Admin: Yuni Saraswati