Ciputra Artpreneur
Ciputra Artpreneur, Jakarta
Hendra Gunawan painting "Panen Padi II" (Harvesting Rice II) oleh Ciputra ArtpreneurCiputra Artpreneur
Hendra dibebaskan dari penjara politik pada 1977. Sekeluar dari penjara Hendra hidup bebas dengan tetap memilih profesi sebagai pelukis. Kebebasannya disambut oleh para seniman dan warga masyarakat.
Hendra on His Solo Exhibition oleh Ciputra ArtpreneurCiputra Artpreneur
Bahkan ketika menginjak Bali, dan mencoba hidup di Bali, sejumlah orang memfasilitasi. Masyarakat umum dan pencinta seni memberikan tempat yang layak baginya sebagai seniman besar, yang pernah berjasa kepada bangsa dan negara, sebelum 1965.
Diponegoro Terluka (1982) oleh Hendra GunawanCiputra Artpreneur
Kehangatan ini dihayati oleh Hendra sebagai “hati sejati” bangsa Indonesia. Karena itu pada tahun 1980 timbul keinginannya untuk memberikan sesuatu yang berharga kepada bangsa Indonesia, lewat segala kebisaannya.
Ia pun menciptakan lukisan bertema sejarah perjuangan dan budaya lokal dalam ukuran serba besar. Lukisan itu ia persembahkan kepada sejumlah provinsi di Indonesia. Untuk Jawa Tengah ia melukis Pangeran Diponegoro.
Diponegoro Terluka adalah salah satu lukisan yang akan diberikan. Namun sebelum lukisan kolosal ini tuntas tercipta, Hendra meninggal dunia.
Maka, di sini tampak, sosok Diponegoro yang sedang bertarung di atas kuda, dengan celana putih dan baju biru, baru berupa rancangan saja.
Wajah Diponegoro juga belum terlukis. Yang sudah diselesaikan justru gambaran para perajurit yang seru bertempur.
Copyright 2020 Ciputra Artpreneur, Teks diambil dari: Deskripsi lukisan tulisan Agus Dermawan T, Pameran Prisoner of Hope: 100 Tahun Hendra Gunawan, dikurasi oleh Aminudin TH Siregar dan Agus Dermawan T, Dokumentasi: Ciputra Artpreneur
Tertarik dengan Visual arts?
Dapatkan info terbaru dengan Culture Weekly yang dipersonalisasi
Anda sudah berlangganan.
Culture Weekly pertama Anda akan tersedia minggu ini.