Kepulauan Banda : Awal Mula Cerita

Oleh Google Arts & Culture

Nutmeg on Hand (2019-07-18/2019-07-18) oleh Josh Catti Rahadi (Negeri Rempah Foundation)Indonesia Gastronomy Network

Kepulauan Banda dimana semua bermula

Kepulauan Banda adalah gugusan pulau di Kepulauan Maluku. Kepulauan Maluku terletak di bagian Timur Indonesia. Kepulauan Maluku terdiri dari 1027 pulau-pulau. Pulau yang banyak dikenal dengan rempah-rempahnya adalah Ternate, Tidore dan Kepulauan Banda. Di Kepulauan Banda ini pala tumbuh asli dan disini awal mula cerita....

Ketuk untuk menjelajahi

Banda Neira

Dilihat dari Pulau Gunung Api, Banda Api. 

Pala tumbuh dan dibudidayakan di pulau Banda dan di diperdagangkan sejak lebih dari satu milenia lalu. Aktifitas perdagangan ini membawa kemakmuran di era pra-modern. Pala digunakan secara umum oleh berbagai bangsa di dunia untuk keperluan pengawetan juga aroma dan rasa. Hingga awal abad 17, pulau Banda diatur oleh orang asli Banda yang dikenal sebagai Orangkaya.

Gezicht op Bandaneira vanaf Gunung Api ('Banda Neira v. Goenung Api aus gesehen') (ca. 1875 - ca. 1880) oleh Dietrich, C. (fotograaf)Rijksmuseum

Ini adalah arsip fotografi Banda Neira yang diambil pada awal abad 18. Anda dapat melihat pelabuhan pada sisi kanan dan Fort Belgica diatas bukit di tengah foto yang didirikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1611. 

Trade card:Nutmeg oleh Forbes Co.The Strong National Museum of Play

Rempah yang menginspirasi dunia

Pala dan cengkeh dikenal dengan karakternya yang anti-mikrobial, membantu pengawetan makanan dan memiliki ragam manfaat kesehatan jauh hingga 1400 SM. Kehadiran sumber daya alami ini memiliki peran penting dalam pengaturan kekuasaan di awal era globalisasi. 

Nutmeg in Half (2019-07-18/2019-07-18) oleh Josh Catti Rahadi (Negeri Rempah Foundation)Indonesia Gastronomy Network

Rasa Maluku

Ini adalah pala, dalam bahasa Inggris disebut sebagai nutmeg dan noz-moscada dalam bahasa Portugis, rempah magis yang memikat dunia. Pala adalah sebuah penanda kekuasaan dan kekayaan selama ratusan tahun. Tercatat pada abad 10 di Venesia, Italia, setengah kilogram pala setara dengan harga setengah kilogram emas. Baca lebih jauh mengenai pala disini 

Nutmeg & Peppercorn from Gerard's 'Herbal' (1597) oleh John GerardGarden Museum

Manfaat pala telah tercatat lebih dari 400 tahun

Manfaat pala dijelaskan pada publikasi Gerard's Herbal yang diterbitkan di London pada tahun 1597. Disebutkan pada publikasi ini pala baik untuk meredakan bau mulut, meredakan selesma. Disebutkan pula cara mengolah pala untuk menumbuk pala dan merebus menggunakan resep tertentu untuk merawat berbagai kondisi kesehatan. 

Run Island, Indonesia (2017-11-28) oleh NASA/METI/AIST/Japan Space Systems, and U.S./Japan ASTER Science TeamNASA

Lokasi Pulau penghasil pala adalah misteri hingga awal 1500an

Para Orangkaya telah berdagang dan bertukar budaya dengan bangsa Tiongkok, Persia selama ratusan mungkin ribuan tahun. Sejak itu Pulau Banda telah menjadi wilayah yang multikultur. Baru pada 1512 bangsa Portugis tiba di pesisir Banda dan mulai berdagang dengan Orangkaya, diikuti oleh bangsa Belanda dan Inggris.

Landschap op Groot Banda (Lontor of Banda Besar) ('Vegetationsbild von groß Banda') (ca. 1875 - ca. 1880) oleh Dietrich, C. (fotograaf)Rijksmuseum

Pulau Banda memiliki sejarah yang gelap dan berdarah

Pala dan cengkeh dari pulau Banda, Tidore dan Ternate berkembang menjadi sumber daya yang penting mulai tahun 1520an hingga 1800an untuk bangsa kolonial. Dorongan untuk monopoli sumber daya ini menjadi begitu ekstrim hingga pada tahun 1621 lebih dari 13,000 Orangkaya dibantai oleh VOC yang dipimpin oleh J.P Coen dan meninggalkan hanya kisaran 500 Orangkaya yang masih hidup. 

Portrait of nutmeg harvesters on Banda (1865/1885) oleh H. (Hendrik) Veen (1823 - 1905)Nationaal Museum van Wereldculturen

Potret penuai pala di Banda sekitar tahun 1865-1885

Melalui tangan-tangan mereka dan pendahulu merekalah, pala menjangkau banyak tempat di seluruh dunia

Setelah pembantaian tersebut, untuk mengatasi kurangnya tenaga di perkebunan pala, VOC membawa budak dari Kalimantan, Bugis, bangsa Melayu, Jawa, Tiongkok, bahkan bangsa Portugis, orang-orang dari Maluku dan pulau Buton. 

Pomander (1601) oleh UnknownPharmacy Museum

Pala tiba di Eropa

Ini adalah sebuah pomander, semacam wadah berbentuk bola yang dibuat khusus untuk aromatik. Pada masanya, pomander ini digantungkan di ikat pinggang dan digunakan sebagai pelindung dari wabah atau untuk memberikan campuran wewangian tertentu. 

Pomander ini berbentuk bola dengan 6 wadah masing-masing untuk kayumanis, rosemary, mawar, pala, negelken dan schlag. 

Nutmeg GraterHome of Franklin D. Roosevelt National Historic Site

Pala tiba di benua Amerika

Parutan pala ini pada masanya umum dimiliki para pedagang dan penguasa. Contohnya parutan berbentuk kerang ini pernah dimiliki oleh ayah Franklin D. Roosevelt, James. Para pedagang dan penguasa akan menyimpan dan membawanya kapan saja agar dapat memarut pala dimana saja, kapan saja. 

Map of the Maluku Islands from The First Voyage Around the World (1800) oleh Antonio de PigafettaSumber Asli: Museo Naval. Madrid. Todos los derechos reservados.

Perjalanan berlanjut ke pulau Ternate dan Tidore, asal rempah cengkeh dengan kualitas terbaik di dunia. Berlayarlah ke kepulauan Maluku...

Kredit: Semua media
Cerita yang ditampilkan mungkin dalam beberapa kasus telah dibuat oleh pihak ketiga yang independen dan mungkin tidak selalu mewakili pandangan lembaga penyedia konten, yang tercantum di bawah ini.
Jelajahi lainnya
Tema terkait
Spice Up The World
Learn the 1,000-year history of Indonesia's spices, meet the makers and see the unique dishes
Lihat tema
Beranda
Discover
Mainkan
Di sekitar
Favorit