Oleh Indonesia Gastronomy Network
Indonesia Gastronomy Network berkolaborasi dengan ACARAKI
Salinan Serat Centhini Koleksi Reksa Pustaka Kraton Mangkunegaran oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Serat Centhini
Serat Centhini adalah kompilasi dua belas volume kisah dan falsafah Jawa yang ditulis dalam syair dan dipublikasikan tahun 1814. Buku-buku ini adalah referensi utama dalam berbagai aspek kehidupan kebudayaan Jawa.
Salinan Naskah Serat Centhini Koleksi Reksa Pustaka oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Ulasan mengenai Jamu pada Serat Centhini Jilid III kaca 321-330 memuat sekitar 104 jenis tumbuhan tanaman obat untuk meracik 85 macam resep jamu guna mengobati sekitar 30 jenis penyakit (Sukenti, 2002).
Salinan Naskah Serat Centhini Koleksi Reksa Pustaka oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Sedang pada Serat Kawruh bab Jampi-Jampi Jawi yang ditulis di masa Sunan Paku Buwono V tahun 1833, ada sekitar 1.166 resep pengobatan. Terdiri dari 922 resep meracik jamu dan 244 resep berupa rajah, jimat, gambar – gambar, doa, rapal dan mantra sebagai daya penyembuh (Sutarjadi, dkk, 2012).
Salinan Naskah Serat Centhini Koleksi Reksa Pustaka oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Dalam Serat Kawruh, bab Jampi-jampi ditulis di masa pemerintahan Sunan Paku Buwono V di tahun 1833 tercatat 1,166 resep penyembuhan.
Salinan Naskah Serat Centhini Koleksi Reksa Pustaka oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Banyaknya jumlah resep pengobatan ini menjelaskan bahwa saat itu masyarakat Jawa sudah memiliki pengetahuan ‘linuwih’ atau unggul dalam seni pengobatan dan penyembuhan penyakit.
Kontrol Kualitas oleh AcarakiIndonesia Gastronomy Network
Sebelum ditumbuk, sebagian bahan racikan jamu perlu dihaluskan dan ada yang perlu dikurangi kadar airnya melalui ‘goreng sangan’. Ini teknik menggoreng tanpa memakai minyak kelapa.
Menumbuk Bahan Jamu oleh AcarakiIndonesia Gastronomy Network
Selain untuk mengurangi kadar air, goreng sangan juga digunakan untuk memperpanjang umur simpan jamu yang telah dijaluskan agar dapat diseduh sewaktu-waktu jika diperlukan (Garjito, 2019). Alat goreng ‘sangan’ dibuat dari gerabah tanah liat, biasa menggunakan api pemanas dari kayu bakar atau arang kayu.
Gerabah untuk Membuat Jamu Godhogan oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Pemahaman mengenali jenis penyakit juga luar biasa. Sebagai contoh; untuk sakit perut, masyarakat Jawa memberi definisi atas dasar keluhan penyakit dengan memberi nama berbeda seperti :
Proses Menumbuk Bahan Jamu oleh Michael ChristiawanIndonesia Gastronomy Network
busung, ising-isingen, kemaden, kembung, kolera(h), krumanen, mejen, sudhuken, padharan, toyan, wawratan (diare), gencok.
Pilis (2020-08-18) oleh Prawoto IndartoIndonesia Gastronomy Network
Begitu pula pada penyakit pusing, pada Serat Jampi Jawi, koleksi Museum Dewantara Kirti Griya Taman Siswa, masyarakat Jawa mengenali dari penyebab dan gejala sakit dan memberi nama berbeda-beda seperti :
a. Sakit ngelu limrah (pusing biasa) b. Sakit ngelu asal saking angin (pusing karena angin).
c. Sakit ngelu asal saking encok/ selakarang (pusing karena encok)
d. Sakit ngelu mawi benter (pusing disertai panas)
e. Sakit ngelu asal saking encok/selakarang sarta asringasring kimat, asring glegeken tuwin antop (pusing karena encok dengan kondisi sering kumat dan sering antop atau sendawa) f. Sakit ngelu kemanden/sekalor ingkang ngantos sanget (pusing akibat terkena penyakit lain - dalam hal ini sakit perut atau juga ayan yang teramat sangat)
Aneka Rempah JamuIndonesia Gastronomy Network
g. Sakit ngelu ingkang kraos minger panonipun (pusing disertai mata berkunang-kunang) h. Sakit ngelu ingkang kedah sumaput panonipun (pusing hingga terasa mau pingsan)
i. Sakit ngelu ingkang boten doyan nedha, dene cangkemipun kraos pait (pusing sehingga tidak mau makan karena mulutnya terasa pahit) j. Sakit ngelu ingkang mawi pileg sarta talinganipun pating grebeg (pusing disertai pilek disertai telinga terasa berbunyi).
Jamu Gendong oleh shutterstockIndonesia Gastronomy Network
Hal yang sama juga terjadi dalam meracik jamu. Pengetahuan masyarakat Jawa tidak kalah dari pengetahuan medis secara modern. Sebagai contoh, meracik jamu untuk mengatasi penyakit diare pada perempuan menyusui berbeda dengan orang dewasa pada umumnya, berbeda pula untuk anak-anak dan orang berumur atau lanjut usia. Untuk meracik jamu bagi anak-anak dengan orang berumur cenderung memiliki kesamaan.
Orang berumur adalah kelompok rentan terhadap serangan penyakit karena sistem imunitas tubuh yang mulai menurun.
Jamu Cekok Anak di Yogyakarta oleh DananjoyoIndonesia Gastronomy Network
Sementara anak-anak, karena daya imunitas mereka belum terbentuk secara maksimal, juga rentan terhadap serangan penyakit. Maka komposisi racikan jamu untuk orang berumur memiliki banyak kesamaan dengan yang dipakai untuk anak-anak.
Jamu Cekok Anak di Yogyakarta oleh DananjoyoIndonesia Gastronomy Network
Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat Jawa saat itu sudah memahami perbedaan fisiologis tubuh manusia, termasuk psykologis setiap orang pada usia tertentu yang akan memberi pengaruh pada kesehatan sehingga komposisi bahan dalam meracik jamu juga akan berbeda.
Menimbang bahan jamu oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Pemahaman pengetahuan ini seperti tidak jauh berbeda dengan apa yang sedang banyak dikampanyekan oleh komunitas global seperti ‘American Holistic Medical Association’ .
Penyembuhan alami ini ditempuh melalui ; non-invasive; no chemical approach, person-centered medicine dan friendly environment.
Apa yang dahulu sering dianggap sebagai tahayul masa lampau, ternyata merupakan warisan kekayaan tidak ternilai bagi bangsa Indonesia.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) adalah lembaga Litbang di bawah Kementerian Kesehatan yang fokus untuk melakukan penelitian dan pengkajian di bidang tanaman obat.
Denah Etalase Tanaman Obat oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Salah satu riset B2P2TOOT adalah RISTOJA atau Riset Tanaman Obat dan Jamu yang dilakukan pada tahun 2012, 2015, dan 2017 yang mencakup 405 kelompok etnis di 34 provinsi di Indonesia dan mengumpulkan kurang lebih 28.000 spesimen tanaman.
Identitas Tanaman Parijoto di Kebun B2P2TOOT oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Identitas tanaman Parijoto, salah satu koleksi B2P2TOOT.
Ruang Pengeringan Alami di Gedung Pasca Panen B2P2TOOT (2020-07-13) oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Ruang pengeringan alami di B2P2TOOT yang memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan bahan jamu.
Herbarium di Hortus Medicus oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Hasil RISTOJA koleksi B2P2TOOT yang disimpan di herbarium Hortus Medicus di B2P2TOOT.
Kebun Tanaman Obat di Halaman Belakang Klinik Hortus Medicus oleh JamupediaIndonesia Gastronomy Network
Kebun di belakang Hortus Medicus yang ditanami berbagai jenis tanaman obat.
Ketuk untuk menjelajahi
Tertarik dengan Makanan?
Dapatkan info terbaru dengan Culture Weekly yang dipersonalisasi
Anda sudah berlangganan.
Culture Weekly pertama Anda akan tersedia minggu ini.